Deskripsi Tanaman Kentang : Sejarah, Klasifikasi, Morfologi Serta Syarat Tumbuh

Perlu kalian ketahui tanaman yang satu ini mempunyai kandungan kardohidrat yang sangat tinggi, bahkan orang-orang indonesia sering mengganti makan nasi dengan makan kentang. Agar semakin suka dengan sayuran satu ini simak deskripsi tanaman kentang ini. Tak hanya itu kentang juga mempunyai banyak kandungan dan manfaat bagi kesehatan tubuh. 

Sejarah Tanaman Kentang

  Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan sejak ribuan tahun silam. Tanaman kentang  ditemukan di indonesia pertama kali pada tahun 1794 di daerah Jawa Barat tepatnya di Cisarua. Kentang yang di tanam berasal dari Amerika Serikat yang dibawa oleh orang Eropa. Sekitar tahun 1811 kentang sudah menyebar luas di indonesia mulai dari jawa, sumatera, bengkulu, dan bali. 

Klasifikasi Tanaman Kentang

  Taksonomi tanaman kentang secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  • Kingdom    : Plantae
  • Divisi          : Spermatophyta
  • Kelas          : Dicotyledonae
  • Ordo          : Tubiflorae
  • Famili         : Solanaceae
  • Genus        : Solanum
  • Spesies     : Solanum tuberosum L.

Morfologi Tanaman Kentang

  Tanaman kentang merupakan tanaman berbiji belah, termasuk tanaman semusim, dan berbentuk semak. Berikut morfologi tanaman kentang :

a. Akar

  Kentang mempunyai sistem perakaran tunggang dan serabut. Akar tunggang tumbuh lurus kebawah sampai kedalaman 40 cm. Sedang akar serabut menyebar kesamping. Akar kentang berwarna putih halus yang berukuran sangat kecil. Dari akar-akar ini akan berubah bentuk dan fungsinya menjadi umbi kentang. 

b. Batang

   Batang kentang berwarna hijau polos kemerahan. Berbentuk bulat atau bersudut. Tanaman kentang berbentuk semak dan panjang batang antara 50 – 100 cm. Pertumbuhan batang memiliki tiga tipe yaitu tegak, menyebar dan menjalar.

c. Daun

  Daun kentang bertipe majemuk yang menempel di satu tangkai. Jumlah helai daun umumnya ganjil, saling berhadapan dan di antara pasang daun terdapat pasangan daun kecil seperti telinga yang di sebut daun sela. Daun kentang berwarna hijau muda sampai hijua gelap dan tertutup oleh bulu-bulu halus.

d. Bunga

    Kentang mempunyai bunga yang dengan kelamin dua atau bunga sempurna. Mahkota bunga berwarna putih, merah jambu atau ungu. Mahkota berbentuk terompet dengan ujung seperti bintang. Bunga kentang tersusun dalam bentuk karangan bunga yang tumbuh pada ujung batang. Bunga kentang membuka setiap pagi hari dan menutup sore hari selama 3-7 hari.

    Satu minggu setelah terjadinya penyerbukan, bakal buah akan membesar menjadi buah. Buah berwarna hijau tua keunguan, berbentuk bulat dan berukuran sekitar 2,5 cm. Buah bisa dipanen pada umur 6-8 minggu setelah penyerbukan.

e. Umbi

    Umbi terbentuk dari ujung stolon yang membengkak. Pada bagian ujung umbi terdapat banyak mata yang bersisik, sedangkan pada bagian pangkalnya atau tangkai umbi tidak ada matanya. Mata umbi tersebut dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Satu mata umbi bisa menghasilkan satu batang utama bahkan lebih. 

Kandungan Gizi Kentang

   Sebelum kita mengonsumsi makanan tentunya lebih baik jika kita mengetahui apa saja kandungan yang dimilikinya. Berikut kandungan gizi dalam 100 gram kentang :

  • Energi 83,00 kal
  • Protein 2,00 g
  • Lemak 0,10 g
  • Karbohidrat 19,10 g
  • Kalsium 11,00 mg
  • Fosfor 56,00 mg
  • Serat 0,30 g
  • Besi 0,70 mg
  • Vitamin B1 0,09 mg
  • Vitamin B2 0,03 mg
  • Vitamin C 16,00 mg
  • Niasin 1,40 mg

Syarat Tumbuh Tanaman Kentang

  Dalam budidaya tanaman kentang tentunya terlebih dahulu harus mengetahui syarat tumbuh tanaman seperti tanah dan ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman kentang, iklim, panjang hari, dan pH. Berikut penjelasan detailnya:

a. Tanah dan Ketinggian Tempat

   kentang hanya mau tumbuh dan produktif pada tanah ringan dengan kandungan pasir sedikit dan bahan organik tinggi. Sebagai contoh tanah andosol yang memiliki kandungan abu gunung berapi dan tanah berpasir. Jenis tanah mempengaruhi kandungan karbohidrat umbi kentang. Pada umumnya tanaman kentang yang dikembangkan di tanah berlempung mempunyai kandungan karbohidrat lebih tinggi. Tanaman kentang tumbuh optimal di daerah dataran tinggi antara 800-1.500 m dpl. Bila ditanam pada dataran rendah < 500 m dpl akan sulit membentuk umbi. Begitu pula jika ditanam  pada ketinggian > 2000 akan lambat membentuk umbi. 

b. Iklim

    Tanaman kentang daoat tumbuh secara optimal jika berada dalam suhu 15-20 •C dan kelembapan udara 80-90%. Tanaman kentang membutuhkan air yang cukup banyak, terutama pada stadia berbunga, tetapi tidak menghendaki hujan deras yang terus-menerus. Curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman kentang yaitu 2.000-3.000 mm/tahun. 

c. Panjang hari

  Panjang hari merupakan lamanya matahari menyinari dalam satu hari. Disini tanaman kentang membutuhkan perbedaan panjang hari yaitu ketika pembungaan dan pembentukan umbi. Saat pembentukan bunga tanaman menghendaki panjang hari lebih dari 14 jam sehari sedangkan waktu pembentukan umbi, tanaman kentang menghendaki panjang hari kurang dari 10 jam sehari.

d. pH Tanah

  Tanaman kentang dapat tumbuh secara optimal pada pH tanah antara 5 - 5,5. Pada tanah asam atau pH  < 5 mengakibatkan tanaman mengalami gejala kekurangan Mg dan keracunan Mn.  Sedangkan pada tanah basa pH > 7 mengakibatkan umbinya mudah terserang penyakit kudis  dan dijual tidak laku.


Terima Kasih, Semoga bermanfaat.

0 Response to "Deskripsi Tanaman Kentang : Sejarah, Klasifikasi, Morfologi Serta Syarat Tumbuh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel