5 Jenis Jamur Budidaya Yang Populer, Nomor 5 Paling Lezat!

Apa itu jamur? Jamur merupakan tumbuhan yang tak memiliki klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang multiseluler dan uniseluler. Tubuh jamur terdiri dari benang-benang yang biasa disebut hifa. Hifa berbentuk seperti anyaman dan memiliki cabang-cabang yang biasa kita menyebutnya sebagai miselium.

Macam-macam jamur sangatlah banyak mulai dari yang dapat kita konsumsi sampai yang beracun dan mematikan. Pada artikel ini akan kita bahas beberapa jamur yang dapat kita budidayakan serta dapat dikonsumsi. 

Jenis-Jenis Jamur Budidaya

Terdapat beberapa jamur yang sudah dibudidayakan diindonesia dan sangat digemari masyarakat dengan berbagai macam olahan yang lezat. Berikut 5 jenis jamur budidaya yang sudah dikembangkan diindonesia :

1. Jamur Tiram

Jamur tiram merupakan salah satu jamur pangan dari kelompok Basidiomycota. Jamur Tiram dalam bahasa Yunani disebut Pleurotus yang artinya “ bentuk samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan tudung”. Sedangkan kata “tiram”, karena bentuk atau tubuh buahnya menyerupai kulit tiram (cangkang kerang).

Ciri-ciri umum tubuh buah jamur tiram umumnya berwarna putih hingga krem. Asal jamur tiram dari Negara Belanda, kemudian menyebar ke Amerika dan Asia Tenggara hingga masuk ke Indonesia.

Jamur tiram cukup mudah kita jumpai sepanjang tahun di hutan pegunungan yang memiliki udara sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpukan di permukaan batang pohon-pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah tumbang. Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur kayu.

Dalam membudidayakan jamur ini untuk usaha rumahan substrat atau media yang dipakai harus memperhatikan habitat alaminya. Media yang harus dipakai untuk membiakkan jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu.

2. Jamur Merang

Jenis jamur pertama kali yang dapat dibudidayakan secara komersial di dunia adalah jamur merang. Sejak pertengahan abad 17 jamur merang mulai dibudidayakan di negara Cina. Sedangkan di negara indonesia jamur merang diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.

Jamur merang dapat tumbuh dengan mudah pada media yang memiliki sumber selulosa tinggi, sebagai contoh bahan dengan sumber selulosa tinggi yang dapat kita manfaatkan sebagai media budidaya yaitu : jerami padi, limbah penggilingan padi, daun tebu, limbah pabrik kertas dan limbah pengolahan kapas.

Ciri-ciri dari jamur merang yaitu terdiri dari batang dan tudung, pangkalnya memiliki selaput yang pada mulanya menutupi seluruh tubuh buah saat masih kecil. Permukaan bawah tudung terdapat lembaran yang tersusun seperti jari-jari payung, di tempat inilah spora jamur muncul.

Ciri-ciri lain dari jamur merang adalah bila bagian tubuh buahnya terbentuk akan terlihat berbentuk bulat hingga lonjong, sedangkan pucuknya berwarna putih, coklat hingga kehitaman. Dari namanya, diketahui jamur merang memiliki volva atau cawan. Pada umumnya jamur yang memiliki cawan merupakan jamur beracun kecuali jamur merang.

3. Jamur kuping

Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang.


Karakteristik jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang. Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau seperti kuping, memiliki daging yang tipis dengan diameter 2 - 15 cm, serta daging yang kenyal. Warna jamur kuping pada umumnya coklat kehitaman atau hitam akan tetapi ada yang memiliki warna coklat tua.

Jamur kuping yang memiliki nilai bisnis tinggi adalah berwarna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil. Jamur kuping umumnya dikeringkan terlebih dahulu sebelum dijual dan dikonsumsi, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya.

4. Jamur Kancing

Menurut sejarah Jamur kancing sejak abad ke 17 sudah mulai dibudidayakan di negara prancis. Di Eropa konon jamur kancing sudah diketahui tumbuh secara alami di atas tumpukan kotoran kuda sejak zaman kuno di Romawi dan Yunani.

Jamur kancing memiliki warna coklat muda ditemukan diperkebunan milik petani. Ciri-ciri jamur kancing yaitu memiliki tudung berbentuk kancing, tangkai berukuran pendek terletak dibagian sentral tudung, dan memiliki serabut-serabut akar untuk melekat pada media.

5. Jamur Enoki

Jamur enoki pertama kali dibudidayakan di  negara Jepang. Jamur enoki memiliki kandungan nutrisi tinggi dan bentuk unik. Jamur ini telah dibudidayakan selama ratusan tahun karena sangat berperan penting dalam masakan Jepang, china dan Korea. Selain itu jamur yang di Jepang dikenal dengan nama enokitake ini juga kerap menjadi bahan obat-obatan tradisional.


Jamur enoki merupakan jamur pangan dengan tubuh buah berbentuk panjang-panjang berwarna putih seperti tauge. Dikenal juga dengan nama jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur jarum emas. Jamur enoki dapat tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah dan beriklim sejuk mulai dari musim gugur sampai awal musim semi. 

Jamur enoki awalnya ditemukan tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Pohon Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Bentuk jamur yang ada di alam bebas memiliki bentuk daun lebar dan berwarna coklat. Sedangkan jamur yang dibudidayakan memiliki bentuk menyerupai tauge dengan batang panjang berwarna putih dan bentuk jamurnya bulat kecil seperti jarum pentul.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca, Terima Kasih. 

1 Response to "5 Jenis Jamur Budidaya Yang Populer, Nomor 5 Paling Lezat!"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel