Sejarah dan Morfologi Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.)
Rasa pedas pada makanan dapat dihasilkan dari banyak bahan, diantaranya lada dan cabai. Namun cabai merupakan bahan yang lebih umum dan banyak digemari masyarakat Indonesia, mungkin termasuk Kamu. Ada beberapa hal unik dalam sejarah dan morfologi yang harus kamu ketahui looh.
Klasifikasi Tanaman Cabai Rawit
Berikut akan dijabarkan mengenai klasifikasi detail tentang tanaman cabai rawit :
- Kingdom : Plantae
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnolipsida
- Ordo : Solanales
- Famili : Solanaceae
- Genus : Capsicum L.
- Species : Capsicum frustescens L.
Morfologi Tanaman Cabai Rawit
Apabila ingin mengetahui tentang ciri dari tanaman cabai rawit tentu kita harus memahami morfologinya. Dibawah ini adalah morfologi tanaman cabai rawit secara detail :
1. Akar
Tanaman cabai rawit memilki akar yang termasuk dalam golongan akar serabut. Pada akar tanaman cabai terdapat banyak bintil-bintil kecil yang berfungsi untuk mencari sumber makanan dari tanah.
2. Batang
Tananaman cabai rawit mempunyai batang yang tingginya dapat mencapai 80 cm. Sedangkan panjang batang tanaman cabai rawit hanya berkisar 20 cm, kemudian langsung membentuk percabangan . Batang tanaman cabai rawit berwarna hijau tua ketika masa produktif.
3. Daun
Tanaman cabai rawit memiliki warna daun yang bervariasi sesuai dengan iklim lingkungannya. Pada umumnya daun cabai rawit berwarna hijau muda sampai hijau tua. Panjang daun sekitar 3-4 cm dan lebar daun berkisar 1-2 cm.
4. Bunga
Bunga cabai rawit berbentuk menyerupai bintang. Bunga keluar dekat daun, dalan satu tandan terdapat 2 - 3 bunga. Mahkota bunga berwarna putih dan diameter antara 5-20 mm. Terdapat bunga jantan dan betina dalam satu tangkai.
5. Buah
Pada awalnya buah cabai rawit berwarna hijau muda kemudian berubah warna menjadi merah ketika sudah tua. Ketika buah sudah berwarna merah, artinya buah cabai sudah siap dipanen. Jika ingin membuat benih tanaman cabai, buah cabai dibiarkan saja menempel sampai kering baru diambil.
Syarat Tumbuh Cabai Rawit
Cabai rawit bisa ditanam di dataran rendah maupun di dataran tinggi, Tanaman cabai rawit dapat tumbuh optimal pada ketinggian antara 0-500 m dpl. Ketika ditanam pada ketinggian lebih dari 500 m dpl hasil buah cabai rawit tidak jauh berbeda namun waktu panennya lebih panjang. Tanaman ini menghendaki tanah gembur, kaya kandungan bahan organik dan pH netral 6-7.
Baca juga : Teknik budidaya cabai rawit
Manfaat Cabai rawit
Cabai rawit mempunyai manfaat beragam. Berikut beberapa manfaat cabai rawit bagi tubuh :
1. Baik untuk sistem pencernaan
Kandungan dalam cabai rawit mampu melindungi pencernaan dari infeksi, memaksimalkan produksi cairan pencernaan, serta membantu distribusi enzim ke perut.
2. Baik untuk metabolisme tubuh
Kandungan capsaicin yang dimiliki cabai rawit dapat membantu memaksimalkan pembakaran kalori. Proses ini disebut diet-induced thermogenesis yang membantu memaksimalkan metabolisme.
3. Menurunkan risiko terjadinya kanker
Selain baik untuk metabolisme tubuh kandungan capsaicin juga dapat bermanfaat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Terima Kasih, Semoga bermanfaat.
0 Response to "Sejarah dan Morfologi Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.)"
Posting Komentar