Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Terong (Solanum melongena L.)

   Terong merupakan tanaman sayur-sayuran yang dimanfaatkan buahnya dan sangat digemari diberbagai kalangan, terong biasanya dimanfaatkan sebagai lalapan segar ataupun diolah menjadi berbagai jenis masakan. Tanaman terong berasal dari India, yang kemudian menyebar Afrika Timur, Afrika Tengah, Afrika Barat, Amerika Selatan, Karibia dan Spanyol. Di Indonesia sendiri sudah dibudidayakan hampir disemua daerah.

  Terong (Solanum melongena L.) merupakan sayuran yang bernilai ekonomi dan sangat popular di Indonesia. Terong bergizi tinggi dan lengkap dengan komposisi seperti karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C. 

Klasifikasi

Menurut klasifikasi dalam tata nama tumbuhan tanaman terong termasuk kedalam : 

  • Kingdom    : Plantae
  • Divisio        : Magnoliophyta
  • Kelas           : Magnoliopsida
  • Ordo           : Solanales
  • Famili         : Solanaceae
  • Genus         : Solanum
  • Spesies       : Solanum melongena L.

Morfologi

Untuk mengetahui ciri-ciri tanaman ini yang harus anda ketahui adalah morfologi tanaman terong berikut ini :

a. Akar

    Tanaman terong mempunyai akar tunggang yang berdiameter 35 cm ke arah bawah dan akar serabut berdiameter 30 cm ke arah samping. Tanaman terong yang diperbanyak dengan cara generatif pada awal pertumbuhannya sudah mempunyai akar tunggang yang berukuran pendek dan disertai dengan akar serabut yang mengelilingi akar tunggang.

b. Batang

    Batang terong pendek, berkayu dan bercabang. Tinggi batang tanaman bervariasi antara 50 - 150 cm tergantung pada jenis varietasnya. Permukaan kulit batang, cabang, ataupun daun tertutup oleh bulu-bulu halus.

c. Daun

    Daun terong terdiri dari atas tangkai daun dan helaian daun. Daun seperti ini lazim dikenal dengan nama daun bertangkai. Tangkai daun berbentuk silindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian pangkal, panjangnya berkisar antara 5 - 8 cm. Helaian daun terdiri atas ibu tulang daun, tulang cabang, dan urat-urat daun. 

d. Bunga

    Terong nempunyai bunga sempurna yang memiliki dua kelamin sekaligus, kelamin jantan (benang sari) dan kelamin betina (putik). Diameter bungan saat mekar rata-rata 2,5 - 3 cm. Mahkotanya tersusun rapi membentuk bintang, benang sari berjumlah 5 - 6 buah dengan putik berjumlah 2 buah yang terletak dalam 1 lingkaran bunga yang menonjol pada dasar bunga. 

e. Buah

    Buah terong berbentuk bulat memanjang dilapisi dengan kulit yang tipis, warna buah terong tergantung jenis varietasnya ada yang berwarna hijau dan ada yang ungu. 

Syarat Tumbuh

    Tanaman terong dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi sekitar 1.000 m dpl. Pada cuaca panas akan merangsang dan mempercepat proses pembungaan dan pembuahan. Temperatur optimum yang diperlukan berkisar antara 22 - 30°C. Pertumbuhan akan terhenti pada temperatur di bawah 17°C. Temperatur di bawah 17°C terjadi kemandulan pada tepung sari. Terong mampu tumbuh baik pada tanah ringan maupun lempung.

    Intensitas cahaya yang cukup dapat menentukan kualitas buah terong. Batas yang normal intensitas cahaya akan memberikan pengaruh yangbaik terutama pada pembentukan warna buah yang diperlukan tanaman terong yakni 60 %. Kelembaban udara untuk tanaman terong berkisar 80 %. Lahan penanaman terong harus subur, air tanahnya tidak menggenang, dan pH tanah 5 - 6. Musim tanam terong yang terbaik ialah musim kemarau walaupun bisa juga di musim penghujan. 


Terima Kasih, Semoga bermanfaat

0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Terong (Solanum melongena L.)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel