Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

Jagung (Zea Mays) adalah salah satu  tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Berikut sejarah, klasifikasi dan morfologi tanaman jagung. 

Sejarah Tanaman Jagung

Tanaman jagung memang bukan asli Indonesia, teori yang banyak berkembang dimasyarakat menyatakan bahwa jagung didomestikasi pertama kali oleh penghuni lembah Tehuacan, Meksiko. 

Bangsa Olmek dan Maya diketahui sudah membudidayakan tanaman jagung di Amerika tengah sejak 10.000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil. Teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru.

Sejak 2500 SM, tanaman jagung sudah dikenal di berbagai penjuru Benua Amerika. Era kedatangan orang-orang Eropa di akhir abad  ke-15 telah membawa serta jenis-jenis jagung ke Eropa maupun Asia. Di tempat-tempat baru inilah jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini memiliki elastisitas fenotip yang tinggi.

Klasifikasi Tanaman Jagung

  • Kingdom     : Plantae
  • Divisi           : Spermatophyta
  • Sub divisi    : Angiospermae
  • Kelas           : Monocotyledone
  • Ordo            : Gramiae
  • Famili           : Graminaceae
  • Genus          : Zea
  • Spesies        : Zea mays L.

Morfologi Tanaman Jagung

a. Akar

Tanaman jagung berakar serabut dan memiliki sistem perakaran yang terdiri dari tiga bagian yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar penyangga. 

Akar seminal adalah akar yang tumbuh ke bawah pada saat akar berkembang dari radikula dan embrio. Akar adventif adalah akar yang tumbuh keatas secara berurutan dari tiap buku antara 7-10 buku yang berasal perkembangan dari buku di ujung mesokotil. Sedangkan Akar penyangga adalah akar adventif yang muncul pada dua atau tiga buku di atas permukaan tanah, akar penyangga berperan untuk menjaga agar tetap tegak dan mengatasi rebah batang. Akar ini juga membantu penyerapan hara dan air. 

b. Batang

Batang tanaman jagung tidak bercabang dan terdiri atas ruas-ruas. Ruas-ruas bagian atas berbentuk silindris, sedangkan bagian bawah berbentuk bulat pipih yang terdiri dari sejumlah ruas dan buku ruas. Pada buku ruas terdapat tunas yang akan berkembang menjadi tongkol.

c. Daun

Daun jagung memiliki panjang yang bervariasi antara 30-150 cm dan lebar 4-15 cm. daun muncul dari buku-buku batang, sedangkan pelepah menyelubungi ruas batang untuk memperkuat batang dan ibu tulang daun yang sangat keras. Tepi helaian daun tanaman jagung pada umumnya halus atau rata tetapi ada juga yang berombak.

d. Bunga

Tanaman jagung termasuk tanaman berumah satu dimana bunga jantan dan bunga betina terpisah dalam satu tanaman. Bunga jantan berkembang dari titik tumbuh di ujung tanaman. Bunga betina berkembang dari pertengahan batang

e. Buah

Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol tergantung varietas namun pada umumnya satu tanaman hanya menghasilkan satu tongkol produktif. Tongkol jagung yang terletak dibagian atas umumnya lebih dahulu terbentuk dan lebih besar dibanding yang terletak pada bagian bawah karena lebih dahulu terbentuk. Setiap tongkol memiliki 10-16 baris biji yang jumlahnya selalu genap.

Baca juga : Hama dan Penyakit tanaman jagung serta pengendalianya

Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan luar. Jagung tidak memerlukan persyaratan lingkungan yang khusus. Jagung dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak kering. Namun untuk pertumbuhan optimal jagung memerlukan beberapa persyaratan. 

a. Iklim

Iklim yang dikehendaki tanaman jagung yaitu daerah beriklim sedang hingga daerah beriklim subtropis atau tropis. Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS. 

Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman jagung membutuhkan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung membutuhkan air yang cukup. Sebaiknya jagung ditanam diawal musim hujan, dan menjelang musim kemarau. 

Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari. Tanaman jagung yang ternaungi pertumbuhannya akan terhambat, dan biji yang dihasilkan jadi kurang baik.

Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34 derajat celscius. Tetapi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu optimum antara 23-27 derajat celscius.

b. Media Tanam

Tanaman jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus untuk tumbuh optimal. Yang terpenting tanah gembur, subur dan kaya bahan organik.

Keasaman tanah berhubungan erat dengan ketersediaan unsur-unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung yaitu pH antara 5,6 - 7,5.

Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat ditanami jagung, karena kemungkinan terjadinya erosi sangatlah kecil. Sedangkan tanah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. 

c. Ketinggian Tempat

Jagung bisa ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah tinggi atau pegunungan yang mempunyai ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung. 

0 Response to "Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel